Sebutkan dan Jelaskan Pengertian Framework Audit Sistem Informasi?
Standart atau framework TI
ini menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa layanan TI bekerja
sebagaimana mestinya sesuai dengan tujuan dan strategis bisnis, memiliki
kualitas pelayanan yang efisien dan efektif, mengoptimalisasikan kualitas dan
kuantitas layanan, memastikan bahwa budget yan di
keluarkan efektif, menjamin tingkat keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan,
dsb. Secara umum standart dan framework digunakan untuk memastikan bahwa
sumberdaya TI (termasuk SDM-nya) dikelola untuk memberikan pelayanan yang
optimal, efisien, efektif, dan aman.
Berikut
ini adalah standar atau framework yang
paling banyak digunakan dalam pengembangan Manajemen Teknik Informasi :
COBIT
COBIT
yang merupakan singkatan dari Control Objectives for
Information and Related Technology, dimiliki dan didukung oleh
ISACA. Pertamakali di luncurkan pada tahun 1996 sebagai COBIT. Versi yang
terbaru saat ini adalah COBIT 2019 namun hingga saat ini COBIT 5 masih
digunakan secara luas sebagai framework TI untuk
Tata Kelola TI. Di mana COBIT 5 merupakan gabungan dari framework COBIT 4.1,
VAL IT 2.0, dan Risk IT.
COBIT
merupakan framework TI yang
digunakan untuk membantu kita dalam mengoptimalisasikan value atau nilai suatu organisasi enterprise
melalui TI dengan cara menjaga keseimbangan antara realisasi keuntungan,
optimalisasi risiko, dan pemanfaatan sumberdaya. Kerangka kerja TI ini
mengcover baik bisnis maupun unit TI dalam keseluruhan organisasi. Memberikan
model maturity atau model kematangan proses dan metriknya untuk mengukur apakah
organisasi TI telah mencapai tujuannya. Sebagai tambahan, COBIT juga menjaga
keseimbangan antara kebutuhan stakeholder baik internal maupun eksternal.
ITIL
ITIL,
singkatan dari Information Technology Infrastructure Library,
merupakan seperangkat guideline (petunjuk)
dan best practices untuk kebutuhan IT Service Management (ITSM) atau Manajemen
Layanan Teknologi Informasi (MLTI). Merupakan framework TI yang
dikeluarkan oleh AXELOS Limited. ITIL fokus pada penyelarasan IT services atau
layanan TI sesuai kebutuhan bisnis dan mendukung proses inti. Terdiri dari lima
volume : Service Strategy, Service Design, Service Transition, Service Operation and Continual Service Improvement.
Kerangka kerja TI seperti ITIL ini dapat di adaptasi
dan diaplikasikan kepada seluruh jenis bisnis dan lingkungan organisasi.
Meliputi pentunjuk untuk identifikasi, perencanaan, delivering, dan supporting
layanan TI. Jika sukses di adopsi makan ITIL dapat meningkatkan kualitas
layanan, dan pada gilirannya dapat menjadi alat mitigasi bagi risiko bisnis dan
disrupsi layanan, meningkatkan hubungan dengan pelanggan, dan membuat suatu
sistem yang efektif secara biaya bagi pengelolaan kebutuhan terhadap layanan.
CMMI
Framework
CMMI merupakan singkatan dari Capability Maturity Model
Integration, merupakan model yang sudah terkenal secara global
sebagai model referensi yang dikembangkan melalui best practices yang
memberikan petunjuk untuk meningkatkan proses yang dapat memenuhi target bisnis
dari suatu organisasi. Model ini dikembangkan oleh pakar di industri,
pemerintahan, dan Software Engineering Institute (SEI).
CMMI
meningkatkan proses suatu organisiasi dengan menunjukkan keuntungan terukur
dari tujuan bisnis dan visinya. Suatu organisasi dapat mengorganisasikan dan
memprioritaskan metodologi, SDM, dan aktivitas bisnisnya melalui kerangka kerja
yang diberikan oleh CMMI. Kerangka kerja ini mendukung koordinasi antar
aktivitas yang multidisiplin dan pemikiran yang sistematis.
PMBOK
Kepanjangan
dari PMBOK adalah Guide to the Project Management
Body of Knowledge, adalah suatu guideline yang secara internasioal
diakui untuk digunakan sebagai metode manajemen proyek dan merupakan produk
dari PMI (Project Management Institute), PMBOK adalah standar
yang secara luas diterima dan diakui sebagai basis untuk keseluruhan metode
manajemen proyek.
PMBOK
memberikan deskripsi yang mendalam mengenai isi dan pokok-pokok yang secara
fundamental membahas mengenai manajemen proyek, namun fokusnya tidak pada
soalan mengenai saran implementasi teknis. Berkaitan dengan petunjuk praktis
justru diberikan oleh kerangka yang lain seperti PRINCE2. Pada intinya PMBOK
terdiri dari 5 proses dasar : Initiating, Planning, Executing, Controlling
and Monitoring, and Closing.
PRINCE2
PRINCE2
merupakan singkatan dari Projects IN a Controlled
Environment, merupakan standar de facto untuk metode manajemen
proyekyang dimiliki oleh UK Cabinet Office. PRINCE2 merupakan komplemen dari
model PMBOK dengan menyediakan petunjuk yang sifat berbasis proses dan praktis
berikut dengan template yang siap digunakan oleh Manajer Proyek dan Group Project Steering untuk setiap fase yang
berbeda dari proyek. PRINCE2 memastikan kontrol yang lebih besar terhadap
sumberdaya serta manajemen yang efektif terhadap risiko bisnis dan proyek.
Sebagai
contoh, tujuh prinsip dari PRINCE2 menyatakan bahwa proyek harus dijalankan
melalui suatu proses siklus berikut : proyek harus memiliki justifikasi bisnis,
definisi yang jelas untuk setiap peran dan tanggungjawab pada setiap fase dan
proses, dikelola dalam bentuk tahapan yang detil dan terjadwal, definisi
toleransi untuk setiap pengecualian dalam menajemen proyek, fokus pada
menghasilkan produk sesuai dengan kebutuhan proyek, dan belajar dari pengalaman
untuk peningkatan kualitas organisasi dalam mengelola proyek berikutnya.
ISO/IEC 20000
ISO/IEC
20000 adalah Service Management System (SMS)
atau sistem manajemen layanan merupakan standarisasi internasional untuk
manajemen layanan TI. Dimiliki oleh International Organization for
Standardization (ISO) dan the International Electrotechnical
Commission (IEC) dan secara umum selaras dengan ITIL.
ISO/IEC
20000 memiliki dua bagian. Bagian pertama mendefinisikan kebutuhan formal dari
produksi berkualitas tinggi terhadap layanan kepada bisnis. TI yang meliputi
kriteria perencanaan, manajemen layanan, dan produksi layanan dan juga
manajemen pelanggan. Bagian kedua menjelaskan proses dari produksi layanan yang
secara umum sama dengan proses ITIL yang secara umum memfokuskan pada proses
manajemen pelanggan.
ISO 21500
ISO
21500 adalah standar yang secara generik merupakan petunjuk mengenai konsep dan
proyek dari manajemen proyek yang merupakan bagian terpenting dalam realisasi
proyek yang sukses. Dapat digunakan untuk seluruh jenis organisasi dan dapat
diterapkan apda setiap jenis proyek, tanpa terkendala ukuran, kompleksitas, dan
durasi.
ISO
21500 adalah standar informal secara umum lebih merupakan guideline ketimbang
metodologi yang bersertifikasi. Menyediakan deskripsi high level terhadap konsep dan proses yang selama
ini diangap sebagai good practices dalam manajemen proyek dan menempatkna
proyek dalam konteks program dan portofolio proyek. PMBOK secara umum memiliki
kesesuaian dengan ISO 21500 begitu juga sebaliknya.
ISO/IEC 38500
ISO/IEC
38500 merupakan standar yang memberikan prinsip umum mengenai peran dan
manejemen IT governance dengan tanggungjawab bisnis (contoh : BoD dan tim
manajemen). Dapat digunakan secara luas untuk semua jenis dan ukuran organisasi
baik perusahaan privat maupun publik termasuk organisasi non profit.
Standar
ini mendukung manajemen bisnis dalam melaksanakan supervisi terhadap organisasi
TI dan membantunya memastikan bahwa TI memberikan dampak positif terhadap
kinerja perusahaan. Di mana standart terdiri dari 6 prinsip, sebagai berikut :
1. Responsibility
2. Strategy
3. Acquisition
4. Performance
5. Conformance
6. Human
behaviour
Selain
itu ISO/IEC 38500 juga menjamin bahwa manajemen telah melaksanakan
konformitas dengan implementasi tata kelola organisasi yang baik (good overnance).
TOGAF
TOGAF
adalah kerangka kerja enterprise architecture dari Open Group Standard yang memungkinkan setiap
organisasi memiliki pendekatan terstruktur untuk pengelolaan implementasi
teknologi, secara khusus dalam desain teknologi perangkat lunak,
pengembangannya, dan peratawatan. Dipublikasikan tahun 1995 berdasarkan US Department of Defence Technical Architecture Framework for
Information Management (TAFIM). Kemudian dikembangkan
oleh The Open Group Architecture Forum dan kemudian
secara reguler dirilis di website Open Group.
TOGAF
meningkatkan efisiensi bisnis dengan cara memastikannya melalui metode yang
konsisten, komunikasi, pemanfaatan sumberdaya yang efisien. Meningkatkan
kredibiltias industri dengan bahasa yang umum di kalangan profesional enterprise architecture.
ISO/IEC 27001
ISO/IEC
27001 merupakan standarisasi untuk ISMS (Information Security Management
System) yang isinya merupakan pedoman pentunjuk dan prosedur praktis
pengelolaan Sistem Manajemen Keamanan Informasi. ISO27001 lebih memfokuskan
diri pada aspek manajemen pelaksanaan. Dimana output dokumennya merinci hingga
detil aktivitas keamanan yang mesti dilakukan. Namun demikian proses
implementasi maupun aktivitas audit keamanan sistem informasi sebenarnya
bersifat fleksibel tergantung pada tipe dan kebutuhan organisasi serta
fokus dan concern mereka pada proses
bisnis dan proses TI-nya seturut dengan tujuan dan strategis perusahaan.
Selain
ISO/IEC 27001 maka COBIT juga bisa digunakan untuk membangun Sistem
Manajemen Keamanan Informasi khususnya bila kita menggunakan pedoman
profesional COBIT khusus untuk keamanan yaitu : COBIT 5 for Information Risk. Bila kita ingin
membangun Tata Kelola Keamanan Informasi yang meliputi Governance dan
Management sekaligus maka COBIT adalah pilihan yang terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar